SyaikhonKholil Bangkalan : beliau sosok waliyyullah asal Bangkalan Madura. Beliau adalah maha guru para kyai pendiri NU. Syaikhona kembali mengutus As'ad santri untuk menyampaikan pesan kepada Kyai Hasyim, pesan berupa tasbih dan bacaan ya Jabbar ya Qahhar. Kyai Hasyim semakin mantap. Kyai Hasyim memanggil Kyai Wahhab agar lebih mematangkan.
KyaiKholil bangkalan (madura) Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu," papar kh Ghozi yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini.
MuhammadKholil dilahirkan pada 11 Jamadilakhir 1235 Hijrah atau 27 Januari 1820 Masehi di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
cash. Lembaga pendidikan pondok pesantren tidak hanya tempat belajar untuk memperdalam berbagai ilmu pengetahuan, tetapi juga menempa moral dan akhlak para santri murid. Dua hal penting tersebut sebagai bekal seseorang agar tetap mengedepankan perilaku baik kepada sesama meskipun berilmu tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. Pola pembentukan akhlak itu tidak terlepas dari teladan mulia yang diberikan oleh guru kiai sesuai ajaran Nabi Muhammad sehingga bersemayam pada diri para santri. Akhlak baik yang diteladankan oleh para guru terdahulu nampak pada diri KH Muhammad Cholil Bangkalan dan KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Dua ulama penting dalam berdirinya Nahdlatul Ulama dan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. KH Hasyim Asy’ari yang tidak lain adalah murid Kiai Cholil memiliki keilmuan tinggi di bidang hadits sehingga suatu saat Kiai Cholil tidak segan untuk belajar kepada muridnya itu. Sebuah riwayat mengungkapkan bahwa ketika mengajar ngaji kitab hadits, KH Hasyim Asy’ari belakangan baru tahu bahwa di tengah barisan santrinya terdapat KH Cholil Bangkalan sedang ikut mengaji. Ya, kepakarannya di bidang hadits diakui oleh gurunya itu. Bahkan Mbah Cholil tidak segan-segan berguru tentang ilmu hadits kepada Kiai Hasyim Asy’ari. Setelah pengajian kitab hadits tersebut selesai, seluruh santri beranjak, begitu juga dengan Mbah Cholil Bangkalan. Pemandangan bersahaja dan tawadhu' terlihat, yakni ketika Mbah Cholil hendak meraih sandalnya. Namun, Kiai Hasyim Asy’ari berhasil mendahului untuk meraih sandal gurunya itu. Kemudian ia memakaikannya pada kedua telapak kaki Mbah Cholil dengan penuh rasa hormat. Riwayat lain yang dijelaskan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq 2015 mengungkapkan, Kiai Cholil Bangkalan, kiai legendaris yang merupakan guru dari banyak ulama, seperti Kiai Ma’shum Lasem ayah dari Kiai Ali Maksum Krapyak, Kiai Wahab Chasbullah Jombang, Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo, Kiai Bisri Syansuri Jombang, Kiai Munawwir Krapyak, dan termasuk juga Kiai Hasyim Asy’ari, mendatangi mantan muridnya ke Tebuireng, Jombang. Kunjungan ini mengejutkan Kiai Hasyim Asy’ari. Dalam tradisi pesantren, tidak ada istilah 'mantan santri'. Sampai akhir hayat, Kiai Cholil adalah guru bagi Kiai Hasyim. Untuk itulah segala hal dipersiapkan di Pondok Pesantren Tebuireng untuk menyambut tamu istimewa ini. Masalahnya, Kiai Kholil tidak sekadar berkunjung, melainkan ingin belajar kepada Kiai Hasyim yang memang sudah dikenal reputasinya sebagai ahli hadis—tidak hanya di Nusantara—melainkan juga di Asia. Begitu Kiai Cholil datang ke Tebuireng, beberapa santri segera diperintah Kiai Hasyim Asy'ari untuk mempersiapkan kamar khusus untuk Kiai Cholil. Namun, Kiai Hasyim tidak menyangka bahwa Kiai Cholil ingin menjadi santrinya. Kiai Cholil menegaskan bahwa kedatangannya ke Pesantren Tebuireng ingin menjadi santri sebagaimana santri yang lain. Kiai Cholil tidak ingin diistimewakan. Ia ingin bersama dengan santri-santri yang lain. “Di Pesantren Bangkalan, benar memang aku ini kiai kamu, kamu santriku, tapi di sini sebaliknya, kamu sekarang kiaiku dan aku ini santrimu,” tutur Kiai Cholil seperti dikisahkan Gus Muwafiq. Membayangkan Kiai Cholil yang merupakan gurunya sendiri akan tidur bersama para santrinya, tentu saja Kiai Hasyim tidak tega. Meskipun Kiai Cholil sudah mengeluarkan perintah jangan menganggapnya sebagai guru di Pesantren Tebuireng, tapi bagi Kiai Hasyim, mau di mana pun, Kiai Cholil adalah kiainya tidak peduli tempat atau tidak peduli status pada saat keduanya bertemu kali ini. Setelah berpikir keras, akhirnya Kiai Hasyim punya ide. Ia datangi kembali Kiai Cholil di kamarnya. Kiai Hasyim memahami prinsip kepatuhan seorang santri sehingga jika Kiai Cholil masih menganggap dirinya santri Kiai Hasyim ketika berada di Pesantren Tebuireng, maka segala perintah Kiai Hasyim harus dilaksanakannya. Akhirnya, Kiai Cholil mematuhi santri yang dianggap gurunya itu untuk pindah ke kamar khusus yang sudah disediakan, tidak bercampur lagi dengan santri-santri lain. Begitu juga dengan makanan dan cucian. Makanan Kiai Cholil akan diantarkan ke kamar, jadi Kiai Cholil tidak perlu ikut antre bersama santri yang lain. Cucian juga akan dicucikan, tidak perlu antri di kamar mandi. Langkah tersebut hanya cara Kiai Hasyim untuk memuliakan gurunya yang masih keukeuh ingin jadi santri Kiai Hasyim. Dengan kata lain, hal itu bukan permintaan seorang santri kepada kiainya, tapi perintah seorang kiai kepada santrinya. Mendengar penjelasan Kiai Hasyim itu, itu Kiai Cholil terkejut, lalu berdiri dan menuruti perintah guru’-nya. Tentang sosok Kiai Hasyim Asy’ari, gelar Hadhratussyekh pada dirinya menggambarkan bahwa kakek Gus Dur tersebut merupakan mahaguru, mahakiai. Bahkan, Muhammad Asad Syihab 1994 menyebut Kiai Hasyim dengan sebutan al-Allamah. Dalam tradisi Timur Tengah, istilah tersebut diberikan kepada orang yang mempunyai pangkat keulamaan dan keilmuan yang tinggi. Menurut catatan KH Saifuddin Zuhri dalam Berangkat dari Pesantren 2013 202 yang didapatkannya dari para ulama alumnus Tebuireng, Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari—seperti kebanyakan ulama di Indonesia—termasuk golongan fuqaha. Artinya orang yang sangat dalam penguasaannya tentang ilmu-ilmu keislaman. Di samping itu, masih menurut catatan Kiai Saifuddin Zuhri, ia juga terkenal sebagai ulama ahli hadits. Sudah menjadi wiridan kebiasaaan rutin tiap bulan Ramadhan, Hadhratussyekh membaca kitab hadits al-Bukhari, kitab kuning berisi himpunan hadits Nabi Muhammad sebanyak hadits. Banyak ulama yang datang dari berbagai pelosok tanah air untuk mondok di Tebuireng selama bulan Ramadhan untuk menyimak bacaan hadits KH Hasyim Asy’ari. Kepakarannya terlihat bukan hanya ketika ia membaca kitab hadits dengan cermat dan cepat, tetapi juga ketika Hadhratussyekh mengontekstualisasikan dengan dinamika kehidupan dan perubahan zaman. Zuhairi Misrawi dalam Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keumatan, Kebangsaan 2010 merupakan salah satu pemilik sanad Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Ini menunjukkan bahwa KH Hasyim Asy’ari telah hafal ribuan hadits yang diperoleh dari guru-gurunya dengan sanad keilmuan yang jelas. Geneologi atau sanad sebuah kitab tidak bisa diijazahkan kepada seseorang tidak menguasai dan memahami kitab tersebut. Perihal Kiai Hasyim Asy’ari yang telah hafal ribuan hadits ini ditegaskan oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh 2019. Bahkan menurut Kiai Ubaidullah, kealiman Kiai Hasyim Asy’ari mendekati tingakatan seorang mujtahid. Mujtahid dapat dikatakan ialah orang yang -dengan ilmunya yang tinggi dan lengkap- telah mampu menggali dan menyimpulkan hukum-hukum Islam dari sumber-sumbernya yang asli seperti Al-Qur'an dan Hadits. Editor Abdullah Alawi
Kanhaiya Ki Band Baj GayiS1 E1414 Sep 2017ComedyHindiStar BharatKunti loses sleep as Kanhaiya’s wives keep on complaining against each other to her. How will Pratap and Kanhaiya handle the situation? Watch the full episode, online only on
Surabaya, NU Online Jatim Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dikenal sebagai tokoh karismatik dan keramat yang mempunyai peran besar terhadap kehidupan umat manusia. Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Afifudin Dimyathi menjelaskan hal ini yang terbagi dalam tiga bagian, yaitu dalam bidang agama, pesantren, dan negara. Pertama, dalam bidang agama, Syaikh Kholil sebagai rujukan ulama Indonesia bahkan dunia serta menjadi penghubung ulama Indonesia dan Haramain. Disebutkan bahwa Syaikh Kholil berhasil melahirkan ulama sekaligus pemimpin besar dengan beragam keahlian. Dilansir laman NU Online, di antara muridnya ialah Kiai M Hasyim Asy’ari yang terkenal di bidang hadits, Kiai Wahab Chasbullah dalam pergerakan politik dan negara, Kiai Bisri Syansuri di bidang fiqih, dan Kiai Romli di bidang tasawuf. "Inilah kelebihan Syaikh Kholil dalam keilmuan agama yang didistribusikan kepada para santrinya," kata Gus Awis, sapaan akrabnya, saat menjadi pemateri dalam seminar nasional bertajuk Sejarah Turots Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan’, Senin 07/06/2021. Gus Awis menyebutkan, Syaikh Kholil sosok yang sangat peduli terhadap penyebaran ilmu keagamaan. Hal ini ditunjukkan dari tulisan Syaikh Kholil di berbagai bidang seperti tauhid, fiqih, nahwu-shorof, tajwid, tafsir, dan akhlak. Kedua, dalam dunia pesantren. Gus Awis menyatakan jaringan pesantren di Nusantara sebagian besar intisab ikrar kepada pesantren Syaikhona Kholil. Tidak hanya itu, berkat Syaikh Kholil hingga kini pesantren mampu bertahan di segala zaman meskipun menghadapi berbagai tantangan. Gus Awis juga mengungkapkan kontribusi Syaikh Kholil dalam mengembangkan kurikulum pesantren. "Sebelum tahun 1888 masehi kurikulum pesantren tidak ada yang mencolok. Namun, setelah ada karya Syaikh Nawawi, Syaikh Khotib Syambas dan Syaikh Mahfud Termas yang dibawa dan diajarkan Syaikh Kholil ke Indonesia menjadi desain baru pada kurikulum pesantren," jelasnya. Dalam merekatkan pesantren dan tasawuf, Syaikh Kholil intisab ikrar kepada Syekh Khotib Syambas melalui baiat Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandi dan bisa diterima di berbagai pesantren. "Ini menandakan bahwa tasawuf menjadi amaliah yang bisa diterima," ujarnya. Ketiga, peranan Syaikh Kholil dalam kehidupan negara banyak melahirkan santri yang menjadi pejuang bahkan ditetapkan menjadi pahlawan. "Secara langsung kita tidak bisa melihat perjuangan Syaikh Kholil dalam kemerdekaan tahun 1945 karena ia wafat tahun 1925. Tetapi, kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan sangat jelas dan nampak," ucap Gus Awis. Bukti otentiknya adalah tulisan tangan yang terekam dalam berbagai macam manuskrip Hubbul Wathan Minal Iman yang menunjukkan benang merah perjuangan Syaikh Nawawi Al Bantani saat mengecam penjajahan dan kolonialisme Indonesia kemudian dilanjutkan oleh Syaikhona Kholil. Syaikhona juga sangat memberi pengaruh kepada para muridnya termasuk ketika Soekarno dan Hos Tjokroaminoto datang ke kediaman Syaikh Kholil. Gus Awis mengisahkan, saat itu di hadapan Soekarno, Syaikh Kholil berkata bahwa Soekarno akan menjadi tokoh besar. "Ini menjadi mata rantai persambungan antara usaha Syaikh Kholil dalam mewujudkan kemerdekaan di negeri ini," pungkasnya.
pesan kyai kholil bangkalan